WELCOME TO MY BLOG UDP (User Datagram Protokol) SRI MUHARNIK: UDP (User Datagram Protokol)

Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Sabtu, 13 Januari 2018

ASSALAMUALIKUM Wr.Wb

 Selamat malam kawan, kali ini saya akan memosting mengenai protokol UDP, yg menurut saya itu protokol yg tidak sopan dan tidak bertanggung jawab, kenapa karena dia terus memboardcast, tapi protokol ini sangat menguntungkan apabila di terapkan di dunia game dan streaming vidio, langsung saja kita bahas yg lebih lengkap ok.

Pengertian
    UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.

Latar Belakang
 Latar Belakang saya mempublikasikan postingan ini yaitu agar saya bisa mengevaluasi pengetahuan saya mengenai protokol UDP dan sekalian shering kepada kalian para pencari ilmu pengetahuan, mari kita bahas lebih lanjut.

Protokol ini dirancang oleh David P. Reed  pada tahun 1980 dan secara formal didefinisikan dalam RFC 768 . Dengan UDP, aplikasi komputer dapat mengirim pesan, dalam hal ini disebut sebagai datagrams , ke host lain pada jaringan Protokol Internet  (IP). Komunikasi sebelumnya tidak diperlukan untuk mengatur jalur komunikasi atau jalur data.

Karakteristik Protokol UDP :

  • Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
  • Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
  • UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
  • UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:

  • UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
  • UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
  • UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:

  • Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System
  • Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protokol (TFTP) dan Network File System (NFS) 
  • Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
  • Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan network Interfaceyang digunakan oleh host tersebut.

Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.

Seperti halnya TCP , UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.


Kekurangan
  1. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
  2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi pada protokol TCP.
  3. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar.
Header UDP terdiri dari 4 bidang, masing-masing 2 byte (16 bit). Penggunaan field "Checksum" dan "Source port" adalah opsional di IPv4 (latar belakang pink dalam tabel). Di IPv6 hanya port sumber yang bersifat opsional (lihat di bawah).
Nomor port sumber
Bidang ini mengidentifikasi port pengirim saat bermakna dan harus diasumsikan sebagai port untuk membalas jika diperlukan. Jika tidak digunakan, maka seharusnya nol. Jika host sumber adalah klien, nomor port kemungkinan akan menjadi nomor port singkat. Jika host sumber adalah server, nomor port mungkin adalah nomor port yang terkenal.
Nomor port tujuan
Bidang ini mengidentifikasi port penerima dan diperlukan. Serupa dengan nomor port sumber, jika klien adalah host tujuan maka nomor port kemungkinan akan menjadi nomor port sementara dan jika host tujuan adalah server maka nomor port kemungkinan akan menjadi nomor port yang terkenal.
Panjangnya
Bidang yang menentukan panjang byte dari header UDP dan data UDP. Panjang minimum adalah 8 byte karena panjang headernya. Ukuran lapangan menetapkan batas teoritis 65.535 byte (header 8 byte + 65.527 byte data) untuk datagram UDP. Namun batas sebenarnya untuk panjang data, yang dipaksakan oleh protokol IPv4 yang mendasarinya, adalah 65.507 bytes (header header UDP 65,535 - 8 byte - header IP 20 byte).
Dalam jumbogram IPv6 dimungkinkan untuk memiliki paket UDP dengan ukuran lebih besar dari 65.535 byte.RFC 2675 menentukan bahwa bidang panjang diatur ke nol jika panjang header UDP ditambah data UDP lebih besar dari 65,535.
Checksum
 Bidang checksum dapat digunakan untuk pengecekan kesalahan pada header dan data. Bidang ini opsional di IPv4, dan wajib di IPv6.  Lapangan ini membawa angka nol jika tidak terpakai

Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/User_Datagram_Protocol

                     https://en.wikipedia.org/wiki/User_Datagram_Protocol

Sekian yg dapat saya publikasikan hari ini semoga bermanfaat bagi kalian, OK. 
 WASSALAMUALAIKUM Wr.Wb
 

// Copyright © SRI MUHARNIK //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //